Selasa, 26 Juli 2011

Wisata museum di Kota Tua

Hari ini, saya kembali libur kerja di saat weekday. di saat orang-orang pergi kerja, saya justru jalan-jalan. yap, jalan-jalan berkenalan dengan kota jakarta. baru 3 bulan, saya masih pantas disebut pendatang kan?
this nite, with some sossis n chocolate pudding, saya bercerita tentang wisata 5 museum hari ini bersama seorang teman ex-SMA saya dulu, Rose. She knows most of this city cz dy uda 4 taon lebih tinggal di sini untuk kuliah dan kerja. dan karena dy freelancer, saya dapat dengan mudah merayunya untuk jalan2 bareng saya. muhahahahahahaa.

seperti jalan-jalan sebelumnya, kali ini saya menuju lokasi juga menggunakan transportasi umum, bus transjakarta. berangkat pukul 9 pagi, dan tanpa sempat sarapan, saya buru-buru berangkat bahkan hampir berlari karena teman saya sudah hampir sampai di tempat kami janjian, halte dukuh atas. berbekal sari roti dan frisian flag kotak paling kecil untuk sarapan, saya menuju halte karet kuningan dan berangkat menuju dukuh atas. dari dukuh atas, kami melanjutkan naek bus transjakarta menuju stasiun kota. sebenernya, kami berdua tidak tahu letak kota tua, dan tak ada planning untuk mengunjungi museum yang ternyata di kota tua berjumlah 5!

kunjungan pertama kami adalah museum Bank Mandiri yang bangunannya jelas2 keliatan pas naek transjakarta tadi. Museum ini bercerita tentang perjalanan Bank Mandiri beserta sistem dan teknologi yang mereka pakai. museum tersebut memang sesungguhnya adalah bangunan Bank Mandiri pertama di Indonesia. cat bangunan ini saja sudah putih kusam. dari luar memang masih berdiri kokoh dan berarsitektur kolonial Belanda. penjaga museum ini mas-mas yang masih muda. kami disuruh mengisi buku tamu dan menitipkan tas, lalu kalo masih pelajar tidak membayar, kecuali bekerja. eh, masnya kira saya ini mahasiswa! muka saya memang imut, aih.. :p

masuk ke dalam museumnya, serasa dibawa ke masa penjajahan. patung-patung replika manusia jaman doeloe adalah elit2 kompeni dalam perbankan. museum benar-benar disetting seperti bank jaman dulu. ada meja teller, ruang kepala bank, bahkan barang-barang inventaris mereka diperlihatkan. mesin materai, perferator (alat pembuat lubang kertas), buku besar yang memang benar2 buesar, mesin tik, alat hitung uang koin, timbangan, dsb yang benar-benar kuno dan antik. we can touch these all! weewww... kok boleh ya? dan kita juga boleh potret2. ohya, ada tempat motret bergambar noni n sir belanda yang mukanya berlubang buat naro muka kita. bangunan ini juga sering dipake buat foto pre-wed atau fotografer2 lainnya.

masi di lantai 1, dalam ruangan berbeda, terdapat banyak mesin tik dan monitor-keyboard jaman doeloe yang entah kenapa dipajang dengan cara tidak lazim dan seperti berjualan tas di dept store. cekibrot this pic below.


next room, ada ruangan berisi komputer2 jaman dulu yang monitornya kecil dan CPUnya masyaAllah gedenya. bahkan printer dan server juga ada dan gede juga. hmm, itu jaman taun 1900an ya.. dan 100 taun kemudian datanglah laptop yang portabel dan size jauh lebih kecil dari jaman 1900an. well, 100 taun lagi what kind of gadget will we have?

keluar dari ruangan-bersambung di lantai 1, ada lorong panjang dengan pintu-pintu ala koboi (masuk ke ruangan tadi) dan jendela-jendela besar ala bangunan kolonial. bagus buat poto2. dan kalo menengok ke bawah, ada taman kecil dan playground yang asri yang berarti tempatnya di lantai ground. So, mari menuju lantai ground. melalui tangga, kami ke lantai ground, ke taman untuk menikmati playground yang ternyata uda dikuasai anak2 SD. #AH! minggir kalian! preman mau maen! unyunyunyuu.. XD

tempat terakhir museum mandiri adalah pameran lukisan di lantai 2. dari ground ke lantai 2 menggunakan lift kayu! waow, seperti lift di eropa! lukisan yang paling kami sukai, lukisan 3D, yang kalau diliat sambil berjalan, akan ikut bergerak. kereeeen.... cekidot!


cukup sekian untuk Bank Mandiri, lanjut ke Museum Bank Indonesia. Letaknya bersebelahan dengan museum bank mandiri, tapi kalo dari bangunannya, museum Bank Indonesia lebih terawat dengan catnya yang putih mulusss. mari masyuuuk...
hmm, museum ini jauh lebih bagus dan modern, dan bangunannya tidak gelap-angker-kurang terawat seperti museum sebelumnya. setelah masuk, disambut dingin AC dan bapak security dengan metal detectornya, lalu berjalan ke dalam, ada 2 monitor flat video tante2 memberi arahan mengenai peraturan dalam museum dalam dua bahasa (Ind-Eng). melintasi pintu putar (tapi g boleh diputar) kami menuju ke loket tiket (waow! loketnya bagus, di awal uda eyecacthing!). Di loket, kami mendapat tiket dan surprising me, disodorin kertas berisi soal sebanyak 5 point tentang museum BI. jadi, selama menikmati museum di dalam, kami disuruh mengerjakan soal2 tadi yang jawabannya ada di sepanjang museum. well, lets do it best!

setelah menitipkan tas, kami melaju ke dalam. di sepanjang jalan akan masuk ke ruang sejarah Bank Indonesia, banyak monitor touchscreen. wew! benar2 modern. apa saya yang norak yaak?! Sejarah BI dijadikan dalam beberapa periode dan semuanya dikemas dalam tulisan di kaca dinding, dinding yang dibikin menarik dengan warna2 dan gambar2 yang menunjukkan perjuangan Indonesia, video dan audio dalam layar plasma sepanjang lorong, visualisasi dalam bentuk replika/maket kecil, dan foto-foto tokoh2 penting dalam pigura cantik. pokoknya lebih keren. museum ini dibuat agar kita ga bosen di dalam, dan tertarik untuk membaca, ga  sekedar foto-foto aja. tapi karena banyak layar plasma dan proyektor sepanjang lorong, beberapa spot dilarang foto-foto. eh, tapi saya sempat foto telepon yang tiba-tiba gerak sendiri tidak bersamaan. hehe, lucu..

sambil membaca, taking picture, kami juga mengerjakan soal kok. keluar dari ruangan sejarah BI, kami menyusuri lorong terbuka sambil melihat-lihat arsitektur bangunan ini yang Belanda banget. lalu, masuk lagi ke ruangan Numismatik Collection yang berisi sejarah mata uang di Indonesia. Numismatik adalah ilmu mengenai sejarah mata uang. Di sini, diperlihatkan bentuk uang dari jaman Kerajaan nusantara sampai Indonesia merdeka yang dikemas dalam box kaca eyecatching lengkap dengan lup pembesar di atasnya yang digeser-geser dan tidak bisa dilepas. melalui lup tersebut kita bisa melihat detail gambar pada uang. fyi, uang jaman kerajaan majapahit kecil banget, diameternya g sampe 1 cm, dan dari emas. gilak! kalo ilang, nangis darah tuh!

Kemudian, ada banyak contoh uang dari berbagai negara di dunia yang disimpan dalam lemari-seperti-pintu yang kalo ditarik akan muncul display kaca dengan macam-macam uang di dalamnya. kemudian dilanjutkan dengan display tulisan di dinding tentang peran BI dalam mengatur peredaran mata uang di Indonesia lengkap dengan pasal-pasalnya. oya, ada tempat duduk seperti koin cina di dalam ruangan itu. selesai itu semua, di pintu keluar ada photobox yang sayangnya sedang rusak dan kios souvenir.

dari museum kedua ini, kami rehat sejenak, untuk sholat dhuhur di masjid dekat museum. dengan bertanya pada security, kami dengan mudah mendapati masjid untuk sholat. keluar dari masjid, kembali berjalan keluar dari gerbang museum BI, belok ke kiri, dari jauh sudah terlihat kawasan Kota Tua. kota tua memang benar-benar bersetting jaman kolonial alias tua banget. banyak pedagang kaki lima, seperti jualan cireng, es lilin, gorengan, tukang poto (bergaya retro gt hasil potonya), sewa sepeda lengkap dengan topi noni belanda-topi caping-topi safari, jualan mainan, dll. banyak bule berkeliaran, dan mereka lebih suka potret-potret orang lokal (saya sadar kamera dan selalu berpose klo mereka ambil gambar. haha). kami melanjutkan kunjungan ke museum wayang. berbeda dengan sebelumnya, di loket kali ini saya harus bayar 2000 rupiah. museumnya kecil dan gak semodern dan sebesar sebelumnya. museum mendisplay wayang nusantara dan luar negeri di dalam display kaca.

selanjutnya, berjalan ke seberang, ada museum Fatahillah. museum ini lebih seperti rumah jaman dulu. ada meja-kursi tamu, tempat tidur, alat2 memasak, keramik2 koleksi, dan beberapa prasastri yang ditemukan di Jakarta dipajang di sini. sebut saja prasasti tugu, kebon jeruk, ciareteun (bner g y tulisannya..). ada penjara bawah tanah juga. penjara ini tergenang air sampe sebadan. hiiiy...


keluar dari museum fatahillah, lanjut ke museum seni rupa dan keramik. bangunannya lebih gede dengan pilar-pilar yang besar. di dalamnya, sesuai dengan nama museum, banyak keramik dari berbagai daerah nusantara dan hasil seni rupa seniman-seniman Indonesia. ada juga barang-barang klenik kecil dan patung arca kecil. saya terpikat dengan pahatan/ukiran di batang pohon dan beberapa lukisan. sampai di pintu keluar, ketemu sama patung raden saleh, pelukis tersohor di Indonesia dan patung-entah-saya-lupa-siapa yang saya ajak poto bersama.

usai sudah perjalanan di Kota Tua hari ini. 5 museum telah kami kunjungi dan hari mulai sore, maka perjalanan selanjutnya adalah makan bakso di Pak Dhe dan pulang ke kost. ah, nice holiday... next week uda puasa dan libur saya cuman sehari dalam seminggu karena ditabung untuk libur lebaran. so, maybe 1 month later tak ada kisah travelling teman-teman...

see u soon... :)

1 komentar: